Lentera Praditya Ganapatih – Dalam rangka mendukung program Asta Cita menuju terwujudnya Indonesia Maju, Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memperkuat perannya melalui berbagai program pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kebijakan strategis di bidang ketahanan pangan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Ketahanan Pangan, yang berfokus pada peningkatan kompetensi aparatur dan pengelola program di daerah.
Bimtek ini menjadi momentum penting untuk memberikan pemahaman mendalam terkait kebijakan, regulasi, serta strategi pengelolaan bantuan pemerintah di bidang pangan. Hal ini selaras dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 16 Tahun 2023 yang kemudian diperbarui melalui Peraturan Badan Pangan Nasional RI Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah di Lingkungan Badan Pangan Nasional.
Peraturan tersebut menekankan pentingnya tata kelola bantuan yang tertib, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel, sebagaimana rekomendasi hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga: Bimbingan Teknis Produk Hukum Daerah sebagai Pilar Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Pentingnya Bimtek dalam Mendukung Tata Kelola Bantuan Pemerintah
Bantuan pemerintah di bidang pangan memiliki ragam bentuk, mulai dari uang, barang, hingga dukungan operasional dan sarana prasarana. Bantuan tersebut dapat berupa:
- Pemberian penghargaan,
- Bantuan operasional,
- Bantuan prasarana/sarana,
- Bantuan rehabilitasi atau pembangunan gedung/bangunan,
- Bantuan lainnya sesuai karakteristik ketahanan pangan.
Lebih lanjut, bantuan tersebut diarahkan untuk:
- Memantapkan ketersediaan dan stabilisasi pasokan serta harga pangan,
- Mengendalikan kerawanan pangan dan memperkuat kewaspadaan pangan,
- Mendorong penganekaragaman konsumsi dan menjamin keamanan pangan.
Melalui program Bimtek, aparatur pemerintah dan pengelola program dapat memahami mekanisme penyaluran bantuan agar tepat sasaran serta berdampak nyata bagi masyarakat.
Baca juga: Bimbingan Teknis Strategi Pengelolaan SDM Rumah Sakit untuk Wujudkan ASN BerAKHLAK dan Unggul
SDM Kompeten sebagai Kunci Sukses
Badan Pangan Nasional menekankan bahwa pegawai yang memiliki kompetensi tinggi adalah modal utama dalam mendukung tercapainya program ketahanan pangan nasional. Karena itu, pelaksanaan Bimtek dirancang menggunakan pendekatan Competency-Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi.
Dengan metode ini, peserta diharapkan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang tugasnya. Kurikulum Bimtek disusun secara terstruktur, berbasis kompetensi, dan relevan dengan tantangan ketahanan pangan saat ini.
Kurikulum Bimtek Ketahanan Pangan
Adapun materi utama yang dibahas dalam Bimtek meliputi:
- Kebijakan Ketahanan Pangan sesuai Asta Cita – Menjelaskan arah kebijakan nasional yang menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas strategis.
- Pengertian, Tujuan, dan Manfaat Ketahanan Pangan – Memberikan landasan konseptual bagi peserta agar memahami esensi ketahanan pangan dalam pembangunan.
- Faktor-faktor Ketahanan Pangan – Mengulas faktor produksi, distribusi, konsumsi, serta stabilitas harga pangan.
- Prinsip-prinsip Ketahanan Pangan – Mendorong pemahaman tentang prinsip ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan keberlanjutan.
- Tiga Pilar Ketahanan Pangan – Ketersediaan, akses, serta pemanfaatan pangan yang berimbang.
- Empat Aspek Ketahanan Pangan – Meliputi ketersediaan, akses, pemanfaatan, serta stabilitas pangan.
- Strategi Ketahanan Pangan – Menyusun langkah konkret dalam memperkuat sistem pangan nasional di tengah dinamika global.
Menuju Indonesia Maju dengan Ketahanan Pangan yang Kuat
Melalui Bimtek ini, diharapkan seluruh peserta mampu menyerap pengetahuan dan keterampilan baru yang bisa langsung diterapkan dalam program pembangunan daerah. Ketahanan pangan tidak hanya menyangkut soal produksi, tetapi juga ketahanan sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat.
Dengan tata kelola bantuan yang akuntabel serta SDM yang kompeten, Badan Pangan Nasional bersama seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat ekosistem pangan nasional. Hal ini sejalan dengan misi Asta Cita untuk membangun Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berdaya saing global.