Jakarta, 28 Juni 2025 – Energi panas bumi atau geotermal telah menjadi salah satu pilar penting dalam upaya transisi energi bersih di Indonesia. Sebagai negara dengan potensi geotermal terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, Indonesia memiliki cadangan sumber daya panas bumi yang diperkirakan lebih dari 23.000 Megawatt (MW). Pemanfaatan energi ini tidak hanya berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, tetapi juga mendukung penurunan emisi karbon dan pencapaian target dekarbonisasi.
Namun, optimalisasi pemanfaatan energi panas bumi memerlukan kesiapan yang matang, baik dari sisi penguasaan teknologi, pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, maupun digitalisasi proses monitoring. Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, kegiatan Bimbingan Teknis Geotermal dengan tema “Optimalisasi Teknologi, Pengelolaan Lingkungan, dan Digitalisasi Pemanfaatan Energi Panas Bumi” diselenggarakan sebagai langkah strategis untuk mendorong percepatan pembangunan sektor energi terbarukan.
🏢 Tujuan dan Signifikansi Kegiatan
Kegiatan bimbingan teknis ini bertujuan memperkuat kompetensi aparatur pemerintah, pengelola pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), praktisi industri, dan pemangku kepentingan terkait dalam mengimplementasikan teknologi terbaru, menjalankan praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, serta memanfaatkan sistem digital dalam pemantauan reservoir panas bumi.
Beberapa sasaran yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
✅ Meningkatkan pemahaman mengenai kebijakan nasional dan regulasi pemanfaatan panas bumi.
✅ Memperkenalkan teknologi eksplorasi dan operasi PLTP terkini yang lebih efisien.
✅ Meningkatkan keterampilan penggunaan sistem monitoring berbasis Internet of Things (IoT) dan big data.
✅ Mendorong perumusan rencana aksi yang realistis untuk diterapkan di masing-masing daerah atau instansi.
Baca juga: Meningkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah Melalui Bimbingan Teknis Infografis
🔬 Bahasan Utama Materi Pelatihan
1️⃣ Teknologi Eksplorasi dan Eksploitasi Terkini
Materi ini membahas metode modern dalam survei geologi, geofisika, pengeboran, dan teknik produksi uap panas bumi. Peserta diperkenalkan dengan inovasi binary cycle technology, sistem dry steam, serta penggunaan turbin efisiensi tinggi yang mampu memaksimalkan output listrik.
2️⃣ Digitalisasi Monitoring Reservoir
Penerapan IoT dan big data analytics menjadi salah satu kunci pengelolaan pembangkit panas bumi yang lebih cermat. Sistem ini memungkinkan pengawasan real-time suhu, tekanan, dan debit fluida reservoir, sehingga meminimalkan risiko penurunan cadangan dan memaksimalkan produktivitas.
3️⃣ Pengelolaan Lingkungan dan Mitigasi Risiko
Sesi ini memberikan pemahaman mengenai upaya pengelolaan dampak lingkungan, mulai dari pengendalian emisi gas (H2S dan CO2), pengelolaan air panas sisa produksi, mitigasi risiko gempa mikro, hingga penerapan prosedur keselamatan kerja.
4️⃣ Peluang Investasi dan Kebijakan Pendukung
Peserta dibekali informasi terbaru mengenai skema pembiayaan proyek panas bumi, insentif pemerintah, serta tata kelola perizinan yang mendukung percepatan pembangunan.
Baca juga: Bimtek Tata Usaha Sekolah Melalui Bimbingan Teknis Administrasi Sekolah
👥 Peserta dan Narasumber
Bimbingan teknis ini diikuti oleh perwakilan DPRD Provinsi Maluku Utara, aparatur pemerintah daerah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas Lingkungan Hidup, serta praktisi industri energi terbarukan.
Narasumber berasal dari:
- Kementerian ESDM Republik Indonesia (Direktorat Jenderal EBTKE)
- Pakar geotermal dari lembaga riset nasional
- Konsultan teknologi digital monitoring
- Praktisi pengelolaan PLTP terkemuka
🗓️ Rangkaian Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari dengan jadwal sebagai berikut:
✅ Hari Pertama: Kebijakan dan strategi pengembangan energi panas bumi, potensi geotermal Indonesia, serta studi kasus proyek nasional.
✅ Hari Kedua: Pengenalan teknologi modern dan praktik digitalisasi monitoring. Peserta juga melakukan simulasi pengoperasian sistem IoT.
✅ Hari Ketiga: Mitigasi dampak lingkungan, penyusunan rencana aksi implementasi, serta evaluasi dan penutupan.
🌱 Manfaat dan Dampak Jangka Panjang
Melalui pelaksanaan kegiatan ini, peserta diharapkan:
🌿 Memiliki kompetensi teknis yang memadai dalam pengembangan energi panas bumi.
🌿 Mampu mengintegrasikan sistem digital dalam pengelolaan operasional PLTP.
🌿 Mendorong implementasi kebijakan berbasis data dan praktik yang ramah lingkungan.
🌿 Menjadi pionir penggerak percepatan transisi energi bersih di daerah.
Kegiatan ini juga menjadi ajang kolaborasi antarlembaga dalam upaya menjadikan energi panas bumi sebagai tulang punggung kemandirian energi nasional yang berkelanjutan.
Baca juga: PELATIHAN PARALEGAL HUKUM DESA: Mendorong Keadilan dan Kesadaran Hukum dari Akar Rumput
✨ Penutup
Bimbingan teknis bertema “Optimalisasi Teknologi, Pengelolaan Lingkungan, dan Digitalisasi Pemanfaatan Energi Panas Bumi” merupakan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kesiapan Indonesia menghadapi tantangan global perubahan iklim dan kebutuhan energi masa depan.
Dengan penguasaan teknologi mutakhir, pengelolaan lingkungan yang lebih bijak, serta transformasi digital yang progresif, pengembangan energi panas bumi akan memberikan manfaat yang luas, bukan hanya bagi ketahanan energi, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan hidup.